Implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional Sekda Farizal Fitri Adakan Coffe Break.
www.mediakaltengnews.com-PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri hadir dalam “Afternoon Coffe Break” bersama Direktur Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng Otto Fitriandy dan sejumlah lembaga keuangan, antara lain Bank Pembangunan Daerah Kalteng, PT Taspen Palangka Raya, dan BPJS Ketenagakerjaan. Acara diskusi dan ngopi sore berlangsung santai di Kantor OJK, Palangka Raya, Senin (24/08/2020) sore.
Acara ini menindaklanjuti perhatian Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Sekda sehubungan dengan
Sekda Fahrizal Fitri manyampaikan potensi dukungan jasa perbankan di sektor pemerintahaan dan pengelolaan keuangan.
“Harapan ke depan dunia perbankan bisa menolong mengelola keuangan masyarakat kecil. Kita berharap masyarakat kecil menjadi bagian dari perekonomian kerakyatan yang harus kita dukung bersama,” ujar Sekda.
Sekda menambahkan kendala selama ini masyarakat kecil memandang bank sebagai lembaga yang eksklusif, sehingga mereka sungkan berurusan apalagi dalam hal usaha. Paradigma inilah yang harus diubah agar mereka bisa lebih familiar dengan jasa perbankan apalagi jasa penjamin. “Ke depannya apabila usaha mereka berjalan, mereka butuh juga lembaga penjamin untuk kepastian risiko pinjaman,” sambung Sekda.
Hal lain yang dikemukakan Sekda di forum tersebut, sejumlah proyek nasional tengah dikembangkan di Kalteng, antara lain Kalteng menjadi salah satu tempat cadangan pangan nasional serta Pertamina tengah mengembangan program biodiesel B20.
Pengembangan usaha dalam rangka proyek nasional tersebut tentu memerlukan program pinjaman, BPJS Ketenagakerjaan, dan termasuk jaminan usaha yang memiliki risiko kegagalan. “Peluang ini bisa dikembangkan sebagai bagian dari memberikan edukasi masyarakat, akses jasa keuangan, dan jasa penjaminan. Kita berharap saling mendukung supaya keberhasilan dapat sama-sama kita nikmati dan risiko sudah kita antisipasi,” kata Sekda.
Rencana strategis di Kalteng merupakan peluang yang dapat direspon dan ditangkap lembaga keuangan dan penjaminan sebagai bentuk partisipasi dalam proses pembangunan di Kalteng.