Kekuatan Masyarakat Menjadi Ujung Tombak Untuk Mensosialisasikan Disiplin Menerapkan Protokol Kesehatan.
Palangka Raya - MKNews- Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Satgas Covid-19 Kalteng) kembali menyampaikan rilis pers (press release) mengenai perkembangan penanganan kasus Covid-19 di Kalimantan Tengah per hari Minggu, 16 Agustus 2020 sampai pada pukul 15.00 WIB.
Dalam rilis pers tersebut, Gubernur Sugianto Sabran menekankan pentingnya peran kolaborasi berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek. "63% keberhasilan dalam menangani Covid-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat", kata Gubernur.
Gubernur Sugianto Sabran pun menghimbau masyarakat, mengoptimalkan peran Ibu. "Optimalkan peran Ibu sebagai figur yang dihormati dan dipatuhi oleh siapa saja", kata Gubernur. Selain itu, Gubernur menyampaikan bahwa kekuatan masyarakat menjadi ujung tombak untuk mensosialisasikan disiplin menerapkan protokol kesehatan. " Kekuatan masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam upaya memerangi penyebaran dan penularan Covid-19", imbuh Gubernur.
Gubernur Sugianto Sabran kemudian mengharapkan kepada seluruh masyarakat, untuk selalu disiplin dan mematuhi protokol kesehatan. "Kita wajib menerapkan 4M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Selanjutnya, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan dalam upaya menekan kasus positif di sektor perkantoran, perlu sinergi dan usaha semua pihak untuk memutus rantai penularan Covid-19. "Kesehatan harus menjadi prioritas utama walaupun ekonomi tidak boleh diabaikan, keduanya harus seimbang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat bekerja", pungkas Gubernur.
Lebih lanjut, dalam rilis pers tersebut, disebutkan pula perkembangan data Covid-19 secara akumulatif pada 16 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB di Provinsi Kalteng sebagai berikut:
1) Sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak;
2) Kasus konfirmasi mengalami penambahan sebanyak 27 orang (Palangka Raya 16 orang, Barito Timiur 6 orang, Pulang Pisau 3 orang, dan Kotawaringin Barat 2 orang), sehingga dari semula sebanyak 2.172 orang meningkat menjadi 2.199 orang;
3) Pasien sembuh bertambah 27 orang (Palangka Raya 12 orang, Kotawaringin Barat 9 orang, Barito Timur 4 orang dan Pulang Pisau 2 orang), sehingga dari semula 1.263 orang menjadi 1.618 orang.
4) Kasus Suspek berkurang sebanyak 31 orang, sehingga dari semula 360 orang menjadi 329 orang.
5) Kasus Probable tetap di angka yang sama, yaitu 31 orang.
6) Kasus Dalam Perawatan tidak ada perubahan, sehingga tetap 31 orang.
7) Kasus meninggal tetap100 orang, dengan tingkat kematian (CFR) sebesar 4,5%.