Danrem 102/Pjg Ikuti Kegiatan Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2021
PALANGKA RAYA, MkNews-Komandan Korem(Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto menghadiri Kegiatan Virtual Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2021 dengan tema "Perang Melawan Narkoba di Era Pandemi Covid -19 Menuju Indonesia Bersinar" bertempat di Aula Eka Hapakat lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Senin 28 Juni 2021.
Di awali laporan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Petrus Reinhard Golose menyampaikan Pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika dapat dilakukan oleh semua pihak. Dalam upaya pencegahan, masyarakat selalu diminta proaktif membantu dalam melakukan pemutusan mata rantai peredaran narkotika.
"Pada penyalahgunaan narkotika di lingkungan, masyarakat dapat membantu memutuskan melalui aspek hukum, dengan memberikan informasi-informasi dalam rangka penanggulangan penyalahgunaan narkotika," ucapnya.
Dalam upaya penanggulangan juga dibentuk program-program alternatif nasional, dan internasional, di mana dalam hal ini bekerja sama dengan Bea Cukai, dan pihak lain. Menurut catatan data yang dimiliki BNN, telah berhasil menyita 87,5 hektar ladang ganja 5508 ton jenis narkotika lainnya.
Pada kesempatan itu Wakil presiden Makruf Amin menyampaikan apresiasinya, terhadap pelaksanaan peringatan Hani yang dilaksanakan setiap tahun. Selain itu dirinya juga menyampaikan, permasalahan komplit yang masih kita hadapi saat ini, banyaknya penyelundupan melalui jalur laut, yang hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
"Peredaran jenis baru seperti tembakau gorila, peredarannya sudah merambah sampai ke desa-desa dengan sasaran ibu-ibu dan anak-anak," jelasnya.
Saat ini lebih dari 50 persen napi di LP, isinya adalah napi napi narkoba dan napi pelaku pencucian uang hasil tindak kejahatan narkoba. Berdasarkan hasil data, narkoba dari luar negeri yang dikendalikan oleh sindikat internasional, telah bekerja sama dengan sindikat nasional.
"Salah satu cara membuat efek jera sindikat narkoba adalah dengan cara melakukan penindakan di lapangan, dengan cara menyita barang-barang hasil tindak kejahatan narkoba dan kalau memang perlu dilakukan hukuman tegas tembak ditempat," tandasnya.
Wapres menegaskan peran P4G harus bekerja sama dengan pihak lain, hal ini sejalan dengan program pembangunan nasional, agar program kemasyarakatan yang lebih menyentuh masyarakat desa. Dirinya minta TNI sebagai leading sector giat P4GN dibantu semua pihak terkait, agar lebih memaksimalkan kegiatan tersebut terkait dengan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.