Presdir IRJ Group Hj. Rizayati Bersama investor Korea Tinjau Lokasi Pembangunan Power Plant Solar farm di Kalimantan
Menurut rencana, peletakan batu pertama pembangunan power plant solar farm tersebut akan dilakukan pada Desember tahun ini.
Pembangunan power plant ini, kata Hj. Rizayati, sebagai upaya untuk mengatasi krisis energy di Indonesia.
Hj. Rizayati mengungkapkan, power plant atau engine adalah tenaga penggerak atau penyuplai sistem kelistrikan, dan dengan dibangunnya power plant ini, akan membantu penerangan listrik untuk masyarakat Indonesia.
“ Kami berharap, dukungan semua pihak, agar pembangunan power plant ini dapat segera terwujud dan bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak,” kata Hj. Rizayati, yang juga penggagas program Indonesia Terang ini.
Disampaikan Cut Nyak Jeumpa ini, bahwa kebutuhan masyarakat akan energi listrik kian meningkat, hal ini dikarenakan pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi itu sendiri.
Hal ini diperparah dengan tingginya kebutuhan bahan bakar minyak yang tidak di iringi oleh kenaiakan kapasitas produksi. Ketersediaan energi tak terbarukan berupa energi fosil yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis energi dunia, penggunaan energi terbarukan dapat menjadi alternatif dalam mengatasi krisis energi fosil yang semakin berkurang.
“ Salah satu cara mengatasi dan mengantisipasi krisis energy yaitu dengan menggunakan energy alternative. Energi alternatif sendiri dapat dikonversi menjadi energi listrik, energi alternatif bergantung pada situasi dan keadaan alam seperti energi matahari, angin, air, panas bumi, gelombang laut, dan energy alternatif lainnya,” ungkapnya.
Selain meninjau lokasi pembangunan power plant di Kalimantan, Hj Rizayati dan Mr.Kim Tae Hwan beserta tim, juga akan melanjutkan perjalanan ke Palopo Sulawesi Selatan.( nug/red )
