Sekda Hadiri Kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor
KUALA KAPUAS, MKNews – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang di wakilkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy menghadiri kegiatan pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022, bertempat di halaman UPT Puskesmas Selat Kabupaten Kapuas, Kamis (16/06/2022).
Kegiatan tersebut bertema ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting, yang mana acara tersebut dilaksanakan serentak di seluruh Puskesmas Kabupaten Kapuas dengan waktu pelaksanaan selama 3 hari mulai 15 Juni sampai 17 Juni 2022. Adapun layanan keluarga berencana yang dapat dirasakan masyarkat seperti IUD, Implan, Suntik, Pil, Kondom, Vasektomi dan Tubektomi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolres Kapuas Kompol I Kadek Dwi Yoga Sidhimantra W, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Kapuas Apollonia, Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah dr. Amalia Dwi Susanti, Plt Camat Selat Yaya Setia Budi dan sejumlah Kepala OPD lingkup Kabupaten Kapuas
Sekda Kapuas Septedy berharap bagi masyarakat khususnya Kabupaten Kapuas yang sudah menikah agar dapat menjaga dan mengatur jarak kelahiran, sehingga dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas serta juga agar terhindar dari stanting.
PERIKSA - Sekretaris Daerah Kapuas Septedy bersama para undangan dan sejumlah Kepala OPD lingkup Kabupaten Kapuas saat melihat pemeriksaan kepada salah satu pasien keluarga berencana, bertempat di halaman UPT Puskesmas Selat Kabupaten Kapuas, Kamis (16/06/2022)
“Dengan mengikuti program Keluarga Berencana ini, kita secara langsung dapat berperan dalam upaya pencegahan dan penurunan stanting di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Kapuas,” tutur Sekda.
Sementara itu, dalam sambutannya Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah dr. Amalia Dwi Susanti mengatakan Keluarga Berencana atau KB merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk membangun sumber daya manusia yang bedaya saing, melalui pembangunan keluarga yang berkualitas dimana didalamnya dapat melakukan peraturan kelahiran, menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.
“Kita juga harus mencegah kehamilan dengan kondisi 4T yaitu Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat Jarak Kehamilan dan Terlalu Banyak Jumlah Anak,” beber Amelia.(Hr)