Pasca Semburan Lumpur, Warga Komplek Perumahan Kota Kapuas Baru Khawatirkan Kerusakan Tanah
Kuala Kapuas, MKNews - Pasca digegerkan adanya semburan lumpur usai menggali sumur bor, warga penghuni Komplek Perumahan Kota Kapuas Baru, Desa Pulau Telo Baru, Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas, Kalteng, khawatir akan kerusakan tanah dibawah bangunan rumah warga.
Oleh karena itu, warga berharap perhatian dari pihak developer kepada pihak developer untuk membantu mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan, seperti tanah amblas dan lain sebagainya.
Hal itu juga yang membuat pihaknya segera melapor kepada pihak terkait seperti BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kepolisian setempat, jika peristiwa tersebut adalah peristiwa alam.
Seperti diungkapkan salah satu penghuni Komplek, Suriato, kepada media ini, Sabtu 25 Maret 2023. Ia menjelaskan, peristiwa berawal saat ia bersama warga lainnya bersepakat untuk membuat sumur bor untuk keperluan air bersih pada perumahan setempat.
Kepada media ini, Suriato yang juga merupakan Kepala Desa Tumbang Mangkutub ini menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk membuat sumur bor, dikarenakan di komplek tersebut belum mengalirnya sumber air bersih. Meski sudah terpasang saluran pipa PDAM sejak 2022 lalu, namun hingga kini air bersih belum juga tersalurkan. Sebagai alternatif, warga komplek hanya menampung air sungai. Maka itu, warga berinisiatif membuat sumur bor.
Dikatakan Suriato, pekerjaan sumur bor mulai dikerjakan sejak Kamis 23 Maret 2023 dengan kedalaman 102 meter. Awalnya air yang dihasilkan pada kedalaman tersebut terbilang cukup baik, hanya sesaat air berhenti mengalir. Kemudian tim penggali sumur berencana memindah titik penggalian, namun karena sudah larut malam rencana penggalian dilanjutkan besok hari nya.
Setelah berjam-jam usai aktivitas penggalian, warga dikejutkan adanya suara ledakan disertai semburan lumpur dari tempat galian sumur. Ia juga mengungkapkan, beberapa saat kemudian semburan lumpur mulai mereda hingga beberapa waktu kemudian penghuni komplek warga kembali dikagetkan dengan semburan lumpur namun kali itu disertai dengan pipa galian yang turut melesat hingga plafon rumah bagian samping milik warga jebol.
Kejadian semburan lumpur yang berulang-ulang tersebut membuat warga khawatir akan adanya semburan susulan, kemudian warga berinisiatif melaporkan kejadian ke Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas.
"Kami bersama warga berinisiatif membuat sumur bor sebagai sumber air bersih, kebetulan lokasi titik pengeboran berada di atas tanah kediaman saya," ungkap Suriato kepada awak media, Sabtu 25 Maret 2023 sore.
Namun demikian, pihaknya tetap merasa khawatir atas kejadian yang tidak disengaja atau peristiwa dari alam tersebut, dalam jangka waktu panjang tidak menutup kemungkinan terjadinya tanah menjadi amblas.
"Secara kekhawatiran kami pasti ada karena lumpur atau pasir yang keluar dari dalam tanah terbilang banyak, jadi secara teknis kita tidak tahu persis kerusakan yang ada dibawah tanah, dan juga kerusakan bukan dari pekerjaan galian sumur karena saat digali kondisi baik-baik saja, jadi bisa dikatakan hal itu adalah peristiwa alam. Diharapkan pihak developer juga membantu mengantisipasinya," pungkas Suriato.
Atas kejadian itu, saat mencoba konfirmasi ke pihak developer, media belum mendapat respon.
Saat ini aparat Kepolisian dan Petugas dari BPBD Kabupaten Kapuas Kalteng, telah melakukan pengecekan kondisi semburan lumpur. Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Panahatan Sinaga menjelaskan, usai menerima laporan warga, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan turun ke lokasi.
"Hasil pengecekan TRC BPBD Kabupaten Kapuas bahwa semburan lumpur tersebut tidak mengeluarkan bau gas atau belerang pada saat dilakukan pengecekan. Upaya yang dilakukan menghimbau masyarakat sekitar pemukiman dan melaporakan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas," kata Panahatan Sinaga kepada awak media. (Heri)