Mungkinkah Indonesia Kembali Menjadi Macan Asia?
Catatan Dr. Suriyanto Pd, SH, MH, M.Kn
JAKARTA- MKNews-Nusantara negri kepulauan yang pernah dipimpin oleh beberapa kerajaan besar dan dikenal di dunia. Seiring waktu Nusantara berubah menjadi negara Republik yang di juluki "Macan Asia" dari era kerajaan Majapahit, Sriwijaya hingga Indonesia saat dipimpin Sang Proklamator Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno.
Negeri berjuluk Macan Asia ini dalam waktu dekat akan melaksanakan Pemilu di tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Sejak pergantian kepemimpinan di beberapa dekade Indonesia tidak lagi menjadi macan Asia karena hingga detik ini masih di dominasi dengan para pemimpin yang masih memikirkan kelompok dan pribadinya saja.
Tidak kita tutup mata dengan apa yang dicapai oleh para pemimpin pengganti Sang Proklamator tetapi hingga hari ini negeri yang berjuluk Macan Asia ini semakin terpuruk.
Memang benar pembangunan ada di mana-mana tetapi semua dilakukan dengan hutang negara puluhan ribu triliun, pajak terus naik, nilai tukar rupiah terus anjlok tak ayal lagi semua ini menjadikan beban rakyat yang cukup berat.
Dengan apa yang terjadi saat ini rakyat harus tahu apa yang dibutuhkan oleh negerinya bahwa Indinesia butuh pemimpin yang Smart di pilpres 2024 mendatang, seorang Pemimpin yang dapat menjalankan kepemimpinan nya dengan baik, yang bicara dengan data spesifik, terukur, dapat mencapai kinerja sesuai kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi dan keluarganya.
Pemimpin 2024 ini harus jujur, terbuka, memberikan keluwesan terhadap rakyatnya, tidak bicara bohong, tidak KKN dan memberikan program yang jelas untuk kepentingan rakyatnya.
Indonesia di 2024 juga butuh pemimpin yang bermoral yang memiliki akhlak yang baik (akhlakul karimah) yang selalu bertindak dengan beradab dan baik dalam menjalankan tugas yang diberi rakyat olehnya.
Jika rakyat tidak jeli memilih pemimpinnya di 2024 maka sulit Indonesia kembali menjadi Macan Asia, rakyat harus cerdas, jangan memilih calon pemimpin yang tidak memiliki visi misi, jangan memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak pembohong apa lagi memiliki rekam jejak pelanggaran HAM
Mari kita tentukan nasib Bangsa Indonesia di 2024 mendatang dengan memilih pemimpin yang smart, jujur dan bermoral, karena suara kita sebagai Rakyat adalah suara Tuhan, yang akan menentukan nasih bangsa Indonesia lima tahun kedepan.
Harapan kita mudah-mudahan pemilu ini akan berlangsung dengan bebas, rahasia, jujur, dan adil sehingga rakyat yang memilih melakukannya sesuai hati nurani, tanpa diikuti rasa waswas dan cemas karena harus mengikuti instruksi pimpinannya yang kadangkala tidak sesuai, bahkan bertentangan dengan hati nuraninya.