Ini Penjelasan H. Ronny, Setelah Dirinya Dituding Bakar Lahan Ribuan Hektar
BARITO UTARA, MKNews-Dituding membakar lahan ribuan hektar, H. Ronny warga Kelurahan Lahei II, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara ini merasa keberatan dan tak terima atas tudingan yang di viralkan melalui salah satu media sosial YouTube tersebut.
"Menyangkut pemberitaan yang viral menyatakan saya membakar lahan ribuan hektar itu tidak benar dan itu sangat merugikan saya pribadi dan keluarga, maupun pemilik lahan warga desa Muara Inu dan Pemdes. Justru mereka lah yang sengaja membuat kegaduhan,"kata H. Ronny, Jumat 15/03/2024.
Jadi sebenarnya mereka itu hanya mengaku-ngaku pemilik tanah atau lahan tersebut, yang di viralkan di video itu tidak benar dan mereka bukan warga dari desa Muara Inu mereka mengada-ada aja itu.! Kalaupun itu ada, itu permasalahan misalnya tumpang tindih tanah segala macam kan ada Pemerintah Desa (Pemdes), Kademangan dan lembaga adat menanganinya.
"Terkait dengan pembakaran lahan yang disebut-sebut ribuan hektar itu tidak benar, itu fitnah luar biasa itu. Memang saya ada membuka lahan dengan masyarakat pemilik lahan adalah keluarga saya sendiri secara bertahap dan sudah kami lakukan 1,5 tahun yang lalu. Dan sudah ditumbuhi rumput dan alang-alang tinggi-tinggi," tuturnya.
H. Ronny mengatakan bahwa dirinya waktu itu ada membakar kurang lebih 15 hektar dengan masyarakat sekitar 35 orang kami. Dan itupun tidak pernah dari warga desa Muara Inu maupun desa-desa lain yang komplain masalah tersebut, dengan kepala desa kita sampaikan juga begitu pula BPBD Barut kita berkoordinasi kita memang mengikuti aturan.
"Seharusnya mereka konfirmasi dulu ke Kades atau pemerintah desa jangan main langsung viral begitu, dan itu merugikan orang banyak karena menghambat perekonomian masyarakat dan ekonomi di desa. Kami ingin membangun desa kami dalam hal ini semua masyarakat kami libatkan bukan hanya perorangan. Saya yang membeli tanah dari pemilik tanah, dan pemilik tanah yang mengerjakannya untuk kami berkebun.
"Lokasi yang dibuka tersebut belukar yang sebelumnya bekas pemilik tanah berladang dan bukan hutan. Itu yang di kembangkan karena masyarakat saat covid 19 dulu keadaan ekonominya jatuh kebetulan ada kerjasama dengan kita, dan kita siap untuk membuka lahan itu dengan catatan yang memiliki lahan juga, baik yang menebas, maupun menanamnya kalau nanti ada hasilnya kita bagi bersama itu salah satu bentuk bantuan saya kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kehidupan di Desa," pungkasnya. (Led)