Kadisdik Barito Utara Tegaskan, Tidak Ada Lagi Pungutan-pungutan di Sekolah
Barito Utara, MKNews-Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Barut) terkait evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan pada tahun 2024. Rapat berlangsung di ruang rapat DPRD setempat, Senin 20/01/2025.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A. Surapati mengatakan, bahwa rapat dengar pendapat (RDP) yang kita ikuti hari ini untuk melihat sejauh mana evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan pada tahun 2024 sekaligus mendalami apa saja program tahun 2025.
"Hal ini kami anggap dalam bentuk perhatian dan kepedulian yang sangat tinggi dari wakil masyarakat anggota dewan kita. Pada rapat tersebut ada beberapa pembahasan, Salah satunya yang ditekankan oleh DPRD tadi supaya masing-masing sekolah sesuai dengan tingkatannya tidak boleh lagi melakukan pungutan-pungutan," Ujarnya.
Karena kita ini ingin melaksanakan pendidikan gratis 13 tahun secara konsisten. Makanya hal ini diamanahkan pada dinas pendidikan untuk menertibkan sekaligus juga mengingatkan, bahwa jangan ada lagi sekolah-sekolah dengan dalih apapun yang melakukan pungutan-pungutan kepada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masing-masing.
"Yang kedua evaluasi sejauh mana pelaksanaan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Kabinet merah putih persiden Prabowo. Perlu kami sampaikan untuk Barito Utara Project percontohan kita itu, untuk provinsi hanya ada di Palangka Raya. Di tempat kita masih menunggu sejauh mana instrumen regulasinya dari pusat kita pada posisi menunggu saja. Tapi Pemerintah Kabupaten Barito Utara siap apabila saatnya nanti dilaksanakan," Jelas Syahmiludin A. Surapati.
Anggota dewan kita mengingatkan bahwa pendidikan berkualitas itu hendaknya ada, dan siap paling tidak masing-masing kecamatan sehingga tidak ada lagi penumpukan, yaitu dengan dalih orang tua percaya pendidikan yang ada di kota-kota. Dan Ini amanah pada dinas pendidikan untuk lebih memeratakan kualitas pendidikan di tempat kita.
"Dewan sangat mendukung untuk memajukan pendidikan, tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi hendaknya melibatkan dunia usaha investor dan perusahaan yang ada. Jadi di himbau kepada mereka nanti, akan kita atur seperti apa kolaborasi nya sehingga ada perhatian dalam bentuk CSR nya dari dunia usaha," Ucapnya.
Syahmiludin menambahkan, seperti yang saat ini sudah dicontohkan oleh PT PAMA grup di ring 1 mereka yaitu desa Lemo dan Paring Lahung Kecamatan Montallat. Ini sangat bagus sekali dikembangkan sehingga menjadi contoh bagi kecamatan maupun desa yang lain yang ada investornya.
"Dan yang terakhir dewan meminta guru-guru harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas sehingga mereka bisa memberikan, mendampingi anak-anak kita dengan pendidikan yang lebih baik. Maka terkhusus anak-anak yang berkebutuhan khusus. Walaupun kita tidak memiliki tenaga khusus untuk itu, kita harus tetap ditingkatkan biar mereka mendapatkan hak yang sama dengan yang lain," Pungkasnya. (Led)